Aslih Jinanagar, santri Pesantren Isytirok Sukabumi, Jawa Barat, menjajal jual beli benih dan lele siang hari melalui e-commerce.

“Mengapa mereka tidak mulai berjualan online seperti ini?” ujar Aslih Jannajar yang merasa akhirnya bisa memesan dari luar daerah dengan toko onlinenya yang baru dibuka pada awal Februari 2023.

Setelah mempelajari cara berjualan online, Aslih mulai menyiapkan strategi untuk memamerkan produknya. Mulailah dengan mengarahkan pengunjung ke toko online Anda dengan mengambil gambar dan menulis deskripsi yang tepat tentang audiens dan strategi pemasaran Anda. Bagi Aslah, bisnis digital adalah literasi baru di pesantrennya.

Alisytirokfish_369 Pemilik toko online mengatakan, “Saya juga terinspirasi dengan cara toko lain menjual. Misalnya, informasi di deskripsi harus menunjukkan produk apa yang bagus dan apa yang harus diperhatikan dalam proses pengiriman. .

Di hari kedua pembukaan toko onlinenya, Asilia sudah menerima pesanan. Saat pesanan awal tiba, dia bersemangat untuk terus meningkatkan strategi pemasarannya.

“Sepertinya banyak toko yang menggunakan kupon toko sebagai strategi penjualan. Sambil belajar, saya mencoba melakukan hal yang sama. Saya beruntung diberkati. Sekarang pesanan datang setiap hari.”

Aslih berjualan bibit dan pakan lele sejak bergabung dengan siswa Sekolah Isytirok pada 2016. Selama ini produk-produknya telah dijual melalui internet dari mitra pesantrennya.

Hingga Januari 2023, Shopee Barokah mengunjungi pesantren di Jawa Barat untuk memberikan pelatihan bisnis digital. Asilah mengambil pendidikan bisnis digital dengan sangat serius.

“Saya sangat senang dengan materi jualan online. Saya menerapkannya sampai saya membuka toko Shopee di kelas.”

Anda dapat bertemu pembeli dengan lebih mudah di private channel “Produk Santri”.

Selama pelatihan, pemateri memberikan informasi tentang cara membuka toko, cara mengunggah foto produk yang menarik, cara menulis deskripsi, dan strategi penjualan untuk mengarahkan pengunjung ke toko.

Shopee Barokah juga mengumumkan bahwa platform tersebut akan menyediakan toko siswa dengan saluran khusus untuk produk Santri. Bahkan, digelar juga kontes bisnis digital bertajuk ‘Dari Pesantren Menjadi Pesantren’ berhadiah uang umroh dan modal usaha.

“Shopee Barokah memiliki channel khusus produk Santri, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menemukan berbagai macam produk Santri,” ujar Aslih.

Seperti diketahui, Shopee Barokah, platform pendukung gaya hidup Islami komprehensif dari Shopee, memperkenalkan saluran baru untuk memamerkan produk-produk buatan mahasiswa.

Produk Santri akan menampilkan 1.500 produk yang dipilih dari kompetisi yang dimulai Januari lalu, dan program ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mandiri pesantren.

Produk dari channel “Produk Santri” merupakan hasil karya ratusan santri pesantren yang tersebar di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bukhori Muslim, Direktur Shopee Barokah, menjelaskan bahwa Shopee Barokah ingin melahirkan wirausahawan (entrepreneur) digital savvy yang berkualitas sehingga bisnis Santry dapat berkembang dan selaras dengan janji #ShopeeAdaUntukSemua.

“Selama ini banyak mahasiswa kita yang sudah menjalankan usaha mandiri dan membuat banyak produk berkualitas yang dijual secara offline,” ujarnya.

Pihaknya juga ingin membantu pelajar untuk terus maju melalui pendidikan yang diberikan dengan berbagai fitur yang ditawarkan dalam aplikasi.

“Dukungan masyarakat akan membantu mahasiswa menjadi lebih kuat seiring pertumbuhan ekonomi digital,” ujarnya.

Lebih dari 1.500 produk buatan mahasiswa juga sedang berkompetisi di halaman produk Santri. Pemenang kompetisi akan menerima dana bisnis dan paket inspeksi. Periode kontes adalah dari 6 Februari 2023 hingga 6 Maret 2023.

Para kontestan sebelumnya telah mengikuti pelatihan bisnis digital yang ditawarkan oleh Shopee di beberapa pesantren, Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo dan secara online. (*)

By admin