Batu bata yang biasa digunakan untuk membangun rumah juga dapat menghantarkan listrik. Yang paling penting adalah mengetahui cara menyesuaikan diri.

Para ilmuwan di Universitas Washington di St. Louis bereksperimen dengan “bata pintar” beberapa waktu lalu. Mereka mampu menyalakan lampu bata hijau.

Eksperimen telah mengungkapkan bahwa teknologi batu bata sejak ribuan tahun lalu dapat memberikan fungsi baru yang berguna di masa depan, seperti konduktivitas listrik dan kemampuan penginderaan. Mereka menggambarkan temuan mereka dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Communications.

Mengutip dari pdscustom.com mengatakan peneliti Julio D’Arcy, asisten profesor kimia di Universitas Washington di St. Louis, melapor ke VICE melalui telepon.

Darcy dan rekan penelitinya telah bereksperimen dengan karat selama bertahun-tahun. Siapa sangka bahwa hasil oksidasi logam bisa menjadi “menjijikkan” hingga berguna untuk kepentingan ilmiah?

“Karat dapat bereaksi jika diolah secara kimiawi,” jelas Darcy. “Yang awalnya dianggap limbah ternyata mampu menghasilkan bahan kimia untuk produksi bahan penyimpan energi listrik.”

Nada bata sebagian berasal dari karat. Mengetahui hal ini membuat tim D’Arcy melihat sifat struktural batu bata. Mereka ingin melihat apakah properti ini dapat diubah menjadi perangkat penyimpanan energi berkapasitas super.

Interior berpori bata cocok untuk lapisan polimer tahan karat canggih untuk meningkatkan luas permukaan dan konduktivitas.

Foto-foto dan mikrograf ini menunjukkan struktur batu bata yang dibakar sebelum dan sesudah pengendapan lapisan serat berukuran nano yang meningkatkan luas permukaan di dalam batu. Gambar: Lab Darcy Universitas Washington, St. Louis.

Sebuah tim di D’Arcy telah berhasil membuat prototipe bata pintar yang dapat menggunakan energi listrik yang tersimpan untuk menyalakan lampu hijau. Sekarang mereka membuat batu bata khusus dari lapisan berbagai oksida logam dan polimer.

Para peneliti berharap mendapatkan banyak fungsi lain dari batu bata, seperti sensor udara atau sistem pembersihan air terintegrasi.

“Bagaimana jika dinding bata dapat menyaring dan memurnikan air yang mengalir dari atap? Bagaimana jika air yang disaring dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari?” Darcy berspekulasi.

Sementara itu, Darcy dan rekan-rekannya ingin membuat batu bata lebih efisien agar bisa menjadi sumber cadangan listrik di setiap rumah, seperti halnya penerangan darurat.

“Jika kita dapat meningkatkan energi yang tersimpan dalam batu bata, kita dapat meningkatkan volumenya dan menggunakan lebih sedikit batu bata,” kata Darcy.

By admin